Langkah Terakhir dalam Mengatasi Konflik Rumah Tangga
Saudara dan saudariku yang semoga dirahmati Allah, terkadang, kita sudah mencoba segala cara untuk memperbaiki keadaan, namun perbedaan tetap ada, dan ikatan pernikahan terasa semakin berat. Saat itulah Allah, dengan rahmat-Nya yang begitu luas, memberikan jalan keluar dalam syariat-Nya. Tetapi, adakah kita memahami tata cara talak yang sesuai dengan sunnah? Betapa sering kita mendengar talak dijatuhkan tanpa memedulikan aturan-aturan Allah. Apakah ini cara yang benar?
Talak yang dijatuhkan saat istri dalam keadaan haid, talak tiga sekaligus, atau talak yang dilakukan di masa suci setelah terjadi hubungan intim—semua ini adalah bentuk talak yang dilarang dan dianggap bid‘ah dalam syariat. Namun, banyak yang melakukannya, bukan? Padahal, talak yang sesuai dengan sunnah adalah talak satu yang dijatuhkan di masa suci tanpa ada hubungan intim, atau talak yang dijatuhkan saat istri sedang hamil.
Masa Iddah: Kesempatan untuk Memperbaiki dan Merenung
Talak yang dilakukan sesuai sunnah memberi ruang untuk mempertimbangkan kembali. Sang suami yang menjatuhkan talak dengan cara ini perlu menunggu hingga datangnya masa suci istri, dan siapa tahu, dalam waktu itu, hati bisa berubah, pikiran menjadi lebih jernih, dan Allah menetapkan sesuatu yang lebih baik.
Masa iddah bukan hanya sekadar waktu penantian, melainkan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk introspeksi. Apakah kita sudah berusaha yang terbaik? Masa ini memberi ruang untuk memperbaiki hubungan, untuk menyambung kembali ikatan yang hampir terputus, dan untuk mengingat semua kebaikan yang pernah ada.
Keberadaan Istri dalam Masa Talak Raj‘i: Peluang untuk Merajut Kembali Kasih Sayang
Satu hal yang sering terlupakan adalah bahwa seorang istri yang diceraikan dengan talak raj‘i harus tetap tinggal di rumah suaminya selama masa iddah. Mengapa demikian? Karena keberadaannya di rumah tersebut bukan sekadar kewajiban; itu adalah kesempatan. Allah berfirman dengan jelas:
لَا تُخْرِجُوهُنَّ مِنْ بُيُوتِهِنَّ
“Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka.” (QS. At-Ṭalāq: 1)
Bayangkan maknanya—istri yang sedang berada di masa iddah, meskipun dalam status talak, tetap berada di hadapan suami, dekat secara fisik. Bukankah ini kesempatan untuk membuka kembali pintu-pintu kasih sayang? Untuk mengingat kebersamaan yang telah mereka jalani? Bahkan di tengah perpisahan, hati mungkin saja tersentuh, nurani bisa kembali menggugah, dan hubungan yang goyah dapat terajut kembali.
Renungkanlah: Mungkinkah Ini Waktunya untuk Memperbaiki dan Merenung?
Saudaraku Muslimin, renungkanlah sejenak. Semua aturan ini adalah cara Allah untuk meredakan badai dalam hati, untuk menggugah jiwa, dan untuk meninjau kembali apa yang paling berharga. Apakah kita benar-benar siap mengabaikan semua kenangan, anak-anak, keluarga yang telah terbentuk? Allah Ta‘ālā berfirman:
لَا تَدْرِي لَعَلَّ اللَّهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذَلِكَ أَمْرًا
“Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru.” (QS. At-Ṭalāq: 1)
Bertakwalah kepada Allah, wahai kaum Muslimin, jagalah rumah tangga kalian. Pahami hukum-hukum agama kalian, tegakkan batasan-batasan Allah, dan jangan melanggarnya. Betapa berharga setiap upaya untuk memperbaiki hubungan, untuk menyambung kembali tali kasih sayang yang hampir terputus.
Doa dan Harapan
Ya Allah, karuniakanlah kami pemahaman yang mendalam dalam agama, berikan kami pandangan yang tajam dalam syariat-Mu. Ya Allah, anugerahkan kami manfaat dari petunjuk kitab-Mu. Ya Allah, tuntun kami untuk berjalan di atas sunnah Nabi-Mu, Muhammad ﷺ, dan jadikan rumah tangga kami penuh berkah dan kasih sayang, hingga akhir hayat kami.
Ini adalah bagian ke-5 dari artikel berseri, dengan Judul:
Rahasia Kebahagiaan dan Kedamaian Dalam Rumah Tangga Islami
Diadaptasi oleh Hafizh Abdul Rohman, Lc.
Dari kitab al-Bayt as-Sa‘īd wa Khilāf az-Zaujain, karya Ṣāliḥ bin Ḥumayd, yang diakses melalui Aplikasi Maktabah Syāmilah secara daring pada tautan: https://shamela.ws/book/280/28#p1
Baca secara runtut dari bagian pertama melalui tautan berikut:
https://sabilunnajah.com/kunci-ketenangan-dan-kebahagiaan-dalam-rumah-tangga/
https://sabilunnajah.com/pilar-pilar-dalam-membangun-keluarga-muslim/
https://sabilunnajah.com/solusi-islami-untuk-menghadapi-konflik-dalam-rumah-tangga/
https://sabilunnajah.com/perselisihan-suami-istri-bagaimana-cara-mengatasinya/