Hadits-hadits Tentang Keutamaan Ilmu dan Kedudukan Ulama
Nasihat Penting dalam Etika Pendidikan: Untuk Guru dan Murid
Bab Pertama: Tentang Keutamaan Ilmu dan Ulama serta Keutamaan Mengajarkan dan Mempelajarinya #2
Pendahuluan
Artikel ini merupakan bagian kedua dari Bab Pertama kitab Tadzkirah as-Sami’ wa al-Mutakallim fi Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim karya Imam Badruddin Ibnu Jama’ah Al-Kinani Asy-Syafi’i. Pada bagian ini, kita akan melanjutkan pembahasan tentang keutamaan ilmu melalui hadits-hadits Nabi ﷺ. Bab ini memberikan gambaran tentang kehormatan yang dimiliki para ulama sebagai pewaris para nabi dan penuntut ilmu yang mendapatkan keberkahan dari Allah.
Keutamaan Ulama sebagai Pewaris Para Nabi
- Keutamaan Memahami Agama
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
“Barangsiapa yang dikehendaki Allah untuk mendapatkan kebaikan, Dia akan memahamkannya dalam agama.”
- Ulama sebagai Pewaris Para Nabi
Rasulullah ﷺ bersabda:
العُلَمَاءُ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ
“Para ulama adalah pewaris para nabi.”
Kedudukan ini memberikan kebanggaan dan kehormatan yang luar biasa, karena tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari kenabian. Maka, mewarisi kedudukan tersebut adalah kehormatan tertinggi yang bisa dicapai.
Keutamaan Ilmu Dibandingkan Ibadah
Keutamaan Ulama atas Ahli Ibadah
Diriwayatkan bahwa ketika ada dua orang disebutkan di hadapan Rasulullah ﷺ—salah satunya adalah seorang yang banyak beribadah dan yang lainnya adalah seorang ulama—maka beliau bersabda:
فَضْلُ العَالِمِ عَلَى العَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَاكُمْ
“Keutamaan seorang ulama atas seorang yang beribadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara kalian.”
Jalan Menuju Surga melalui Ilmu
- Ilmu Membuka Jalan ke Surga
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا، سَلَكَ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الجَنَّةِ
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, Allah akan membawanya ke salah satu jalan di antara jalan-jalan surga.”
- Penghormatan Malaikat terhadap Penuntut Ilmu
وَإِنَّ المَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ العِلْمِ رِضًى لِمَا يَصْنَعُ
“Dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka untuk penuntut ilmu karena ridha Allah kepadanya.”
Doa dan Penghormatan dari Makhluk Allah bagi Ulama
- Doa dari Makhluk di Langit dan Bumi
وَإِنَّ العَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ، حَتَّى الحِيتَانُ فِي جَوْفِ المَاءِ
“Dan sesungguhnya seorang ulama didoakan ampun oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi, hingga ikan-ikan di dalam air.”
- Keutamaan Ilmu seperti Bulan Purnama
وَإِنَّ فَضْلَ العَالِمِ عَلَى العَابِدِ كَفَضْلِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ عَلَى سَائِرِ الكَوَاكِبِ
“Dan sesungguhnya keutamaan seorang ulama atas seorang yang beribadah adalah seperti keutamaan bulan purnama atas semua bintang.”
Pewarisan Ilmu oleh Para Nabi
Para Nabi Tidak Mewariskan Harta, tetapi Ilmu
إِنَّ العُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ
“Dan para ulama adalah pewaris para nabi.”
وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلا دِرْهَمًا، وَإِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Dan para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang besar.”
Makna Penghormatan dari Malaikat dan Makhluk Allah
- Makna “Meletakkan Sayap” oleh Malaikat
Mengenai makna “meletakkan sayapnya,” terdapat beberapa pendapat:
- Para malaikat merendahkan diri kepada penuntut ilmu.
- Malaikat turun kepadanya dan hadir bersamanya.
- Ini adalah bentuk penghormatan dan pengagungan kepada penuntut ilmu.
- Malaikat membawanya di atas sayap mereka untuk membantu mencapai tujuannya.
- Doa Ampunan dari Hewan-hewan bagi Para Ulama
Hewan-hewan yang diilhamkan untuk memohon ampunan bagi para ulama melakukannya karena mereka mengajarkan perbuatan baik dan mencegah bahaya, serta karena hewan-hewan diciptakan untuk kepentingan dan manfaat manusia.
Keutamaan Tinta Ulama dan Darah Syuhada
Tinta Ulama dan Darah Syuhada
يُوزَنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِدَادُ الْعُلَمَاءِ وَدَمُ الشُّهَدَاءِ
“Pada hari kiamat, tinta para ulama dan darah para syuhada akan ditimbang.”
Sebagian ulama menyatakan bahwa ini menunjukkan bahwa yang paling tinggi bagi syuhada adalah darah mereka, sedangkan yang paling rendah bagi ulama adalah tinta yang mereka gunakan untuk menulis ilmu.
Keutamaan Ilmu dalam Mengalahkan Setan
Ilmu adalah Senjata Melawan Setan
مَا عُبِدَ اللَّهُ بِشَيْءٍ أَفْضَلَ مِنْ فِقْهٍ فِي دِينٍ، وَلَفَقِيهٍ وَاحِدٍ أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ
“Tidak ada yang lebih dicintai oleh Allah daripada pemahaman agama. Dan seorang ahli fikih lebih berat bagi setan daripada seribu orang yang beribadah.”
Kesimpulan
Hadits-hadits yang dibahas menunjukkan betapa tinggi kedudukan para ulama dan penuntut ilmu di sisi Allah, para malaikat, dan seluruh makhluk-Nya. Penghormatan yang diberikan oleh para malaikat dan makhluk lainnya, serta keutamaan ilmu dibandingkan dengan ibadah lainnya, menunjukkan bahwa menuntut dan menyebarkan ilmu adalah salah satu amal yang paling utama.
Referensi
Kitab Tadzkirah as-Sami’ wa al-Mutakallim fi Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim oleh Imam Badruddin Ibnu Jama’ah Al-Kinani Asy-Syafi’i.
Penyusun
Penerjemah dan Penyesuai Redaksi: Hafizh Abdul Rohman, Lc.
(Dengan penyesuaian redaksi agar lebih mudah dipahami)