Menghapus Simbol Jahiliyah: Menjaga Tauhid dengan Meratakan Kuburan dan Menghancurkan Patung

Menghapus Simbol Jahiliyah: Menjaga Tauhid dengan Meratakan Kuburan dan Menghancurkan Patung

Pendahuluan

Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kemurnian tauhid dan menjauhkan segala bentuk syirik. Sebagai bentuk dari penerapan tauhid ini, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan instruksi yang tegas kepada para sahabatnya terkait penghapusan segala simbol jahiliyah yang dapat mengarah pada penyembahan selain Allah. Artikel ini akan membahas hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib tentang kewajiban menghapus patung dan meratakan kuburan yang tinggi, serta penjelasan mengenai makna hadits tersebut berdasarkan syariat Islam.

Hadits tentang Penghapusan Patung dan Meratakan Kuburan yang Tinggi

عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “أَلَا أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ أَنْ لَا تَدَعَ تِمْثَالًا إِلَّا طَمَسْتَهُ، وَلَا قَبْرًا مُشْرِفًا إِلَّا سَوَّيْتَهُ

“Dari Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, ‘Maukah aku mengutusmu dengan apa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengutusku dengannya? (Yaitu) janganlah engkau membiarkan satu patung pun kecuali engkau hapus, dan janganlah ada kuburan yang menonjol kecuali engkau ratakan.'” (HR. Muslim No. 969)

Menghapus Simbol Jahiliyah dari Kehidupan Kaum Muslimin

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menginginkan agar semua simbol yang mengarah pada kemusyrikan dan penyembahan selain Allah dihilangkan dari kehidupan kaum Muslimin. Patung-patung, yang pada masa jahiliyah sering dijadikan sebagai objek penyembahan, harus dihapus dan dihancurkan agar tidak lagi mengganggu kemurnian tauhid. Oleh karena itu, Rasulullah memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk tidak membiarkan patung-patung tersebut tetap ada, melainkan harus dihapus atau dihancurkan. Ini adalah bagian dari usaha untuk menghapus simbol-simbol jahiliyah yang berpotensi menyesatkan umat.

Meratakan Kuburan yang Tinggi sebagai Upaya Menjaga Tauhid

Bagian lain dari instruksi Rasulullah adalah meratakan kuburan yang tinggi. Pada masa jahiliyah, ada kecenderungan untuk mengagungkan orang yang telah meninggal dengan meninggikan kuburan mereka, bahkan membangun struktur di atasnya. Hal ini berpotensi menimbulkan sikap berlebihan dalam penghormatan yang dapat mengarah pada penyembahan selain Allah. Oleh karena itu, Rasulullah memerintahkan untuk meratakan kuburan yang ditinggikan agar tidak menimbulkan penyimpangan dalam akidah umat Islam.

Larangan Membangun di Atas Kuburan sebagai Perlindungan Akidah

Hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu mendukung instruksi tersebut. Dalam hadits yang shahih, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

نَهَى رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ أَنْ يُجَصَّصَ القَبْرُ، وَأَنْ يُقْعَدَ عليه، وَأَنْ يُبْنَى عليه

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kuburan dipelester, diduduki, atau dibangun di atasnya.” (HR. Muslim No. 970)

Hadits ini menunjukkan bahwa membangun atau memperindah kuburan dengan cara yang berlebihan, termasuk melapisinya dengan bahan tertentu atau mendudukinya, adalah hal yang dilarang dalam Islam. Larangan ini bertujuan untuk menjaga akidah umat agar tidak tergelincir ke dalam sikap penghormatan berlebihan yang bisa menyesatkan dari jalan yang benar.

Menyederhanakan Kuburan untuk Menjaga Kemurnian Tauhid

Tujuan dari perintah meratakan kuburan dan melarang pembangunannya adalah untuk menghindari penghormatan berlebihan yang dapat membawa kepada kemusyrikan. Islam mengajarkan bahwa kuburan harus sederhana dan tidak dibangun atau dihias secara berlebihan. Kuburan yang tinggi dan megah bisa menimbulkan kecenderungan untuk mengagungkan orang yang sudah meninggal dengan cara yang berlebihan, yang pada akhirnya bisa mengarah pada penyimpangan akidah.

Menghancurkan Patung dan Menghapus Simbol Jahiliyah sebagai Bentuk Keimanan

Dengan menghapus patung-patung dan meratakan kuburan yang tinggi, syariat Islam mengajarkan kita untuk menjaga kemurnian tauhid dan menjauhkan segala bentuk simbol yang dapat mengarahkan kepada penyembahan selain Allah. Tindakan ini bukan hanya sekadar tindakan fisik, tetapi juga upaya untuk menjaga hati dan keyakinan umat Islam agar tetap lurus dalam menjalankan tauhid. Segala bentuk kemusyrikan harus dicegah sejak dini agar akidah umat tidak tercemari.

Kesimpulan

Hadits-hadits ini menegaskan pentingnya menjaga kemurnian tauhid dengan menghapus segala bentuk simbol yang bisa mengarah kepada kesyirikan, baik itu dalam bentuk patung maupun kuburan yang berlebihan. Ajaran ini menjadi pengingat bagi umat Islam agar selalu menjaga kemurnian akidah dan tidak terpengaruh oleh tradisi yang bisa membawa kepada penyimpangan dari ajaran Islam. Tugas kita adalah menjaga kemurnian agama sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Penyusun dan Rujukan

Disusun oleh: Hafizh Abdul Rohman, Lc

Rujukan: https://dorar.net/hadith/sharh/67365

Related posts

Silakan tulis komentar di sini dengan sopan

Tuliskan nama