Divisi Kesantrian
Lembaga pendidikan Pesantren memiliki ciri khas di bandingkan lembaga pendidikan yang lain. Salah satu menjadi ciri khas pesantren adalah santri menginap dan tinggal selama 24 jam di pesantren. Sehingga selain santri mengikuti kegiatan belajar secara formal di sekolah/kelas , mereka pun mengikuti kegiatan dan program di asrama (di luar kelas). Hal inilah yang mengakibatkan selain divisi sekolah di pesantren pun terdapat divisi kesantrian (pengasuhan) yang satu sama lain saling terkait dalam proses pendidikan dan pembelajaran santri di Pesantren.
Divisi Kesantrian Pesantren Sabilunnajah dan An Najiyah berupaya untuk membuat desain dan konsep program dan kegiatan santri di luar kelas sebaik mungkin untuk mendidik dan mencetak santri menjadi seorang generasi Rabbani. Kegiatan dan program tersebut kami desain di atas 3 (tiga) pilar yaitu Kemandirian, Kedisiplinan dan Kesederhanaan melalui proses pembiasaan dalam konsep aqidah dan tauhid, yaitu santri dibiasakan untuk mandiri, santri dibiasakan untuk disiplin dan santri dibiasakan untuk sederhana yang tujuannya adalah sebagai realisasi untuk menjadi seorang muslim. Sehingga diharapkan setelah lulus dari Pesantren santri terbiasa untuk mandiri, disiplin dan sederhana. Selain itu Divisi Kesantrian pun berperan sebagai pengganti orang tua bagi santri yang peran utamanya adalah sebagai problem solving dan membimbing, mengarahkan dan mengontrol santri untuk mengamalkan ilmu yang telah diperolehnya di sekolah/kelas dalam kehidupan kesehariannya, sehingga diharapkan kehidupan keseharian mereka merupakan bentuk pengamalan ilmu yang telah mereka pelajari baik dalam hal aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah sebagai seorang muslim.
Program dan kegiatan yang dikelola oleh Divisi Kesantrian diantaranya:
1. Bimbingan dan kontrol ubudiyah santri: shalat fardhu berjama’ah di mesjid, shaum fardhu dan sunnah, do’a dan dzikir harian, dan lain-lain
2. Bimbingan dan kontrol adab dan akhlak keseharian santri
3. Program bimbingan dan konseling santri: membantu santri dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, memotivasi santri untuk istiqomah dan semangat belajar, membimbing santri yang bermasalah, dan lain sebagainya
4. Program pembelajaran bahasa arab: sebagai pengayaandan penguatan pembelajaran bahasa arab di kelas, diantara programnya adalah: muhadatsah, ilqoul mufradat, muhadharah, qishah berbahasa arab, game berbahasa arab, dan kontrol komunikasi keseharian santri dalam bahasa arab
5. Program kebersihan dan kerapihan santri: kerja bakti pekanan, piket asrama dan kamar santri, penilaian kebersihan dan kerapihan kamar, dan lain sebagainya
6. Program kedisiplinan santri: kontrol kedisiplinan santri dalam melaksanakan program dan kegiatan ma’had
7. Program kesehatan santri: membimbing santri untuk mensyukuri ni’mat sehat, memahami pentingnya hidup sehat, pembelajaran terapi herbalis, dan menterapi dan merawat santri yang sakit
8. Organisasi santri: melatih dan mengajarkan santri mengenai pengelolaan organisasi, leadership, membuat program, melaksanakan program dan evaluasi program
9. Penilaian dan evaluasi non akademik santri: dilakukan setiap bulan guna menilai dan mengevaluasi prestasi santri dalam non akademik, diantaranya mengenai ubudiyah, kedisiplinan, kebersihan dan kerapihan sekalian adab dan akhlak keseharian santri
10. Mukhoyyam: kegiatan perkemahan yang diadakan rutin sekali dalam setahun, dengan tujuan untuk pembelajaran mental dan karakter santri dan sebagai reffresing santri
11. Rihlah: Kegiatan yang diadakan rutin sekali dalam setahun, dengan tujuan untuk reffresing santri
Dalam pengelolaannya Divisi Kesantrian dibantu oleh beberapa Kepala Bidang diantaranya:
1. Kepala Bidang Keasramaan, yang bertugas untuk mengelola kegiatan dan program dalam ruang lingkup asrama berkaitan dengan pemetaan santri di asrama, kebersihan, kerapihan dan kedisplinan di asrama dan sebagai pembimbing organisasi santri . Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Keasramaan di bantu oleh Kepala Asrama yang ditunjuk untuk setiap gedung asrama dan musyrif yang ditunjuk untuk setiap kamar di setiap gedung asrama
2. Kepala Bidang Lughah, yang bertugas untuk membuat program dan kegiatan bahasa arab di luar kelas dengan tujuan untuk menjadikan bahasa keseharian santri di ma’had adalah bahasa arab
3. Kepala Bidang Shihah, yang bertugas untuk mengelola UKS, membuat program dan kegiatan untuk meningkatkan kesehatan santri dan merawat santri yang sakit
Demikian profil singkat Divisi Kesantrian.